MAKASSAR - Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPIM) realisasi investasi di Sulsel naik 2 kali lipat atau 110 persen.
"Alhamdulillah, realisasi investasi di Sulsel naik 2 kali lipat atau naik 110 persen. Nilai dan pertumbuhan positif ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulsel setelah dihantam pandemi, " kata Andi Sudirman Sulaiman, Senin, 26 Juli 2022.
Ini berdasarkan catatan Triwulan 2 Tahun 2022 sebesar Rp 4, 506 triliun dari realisasi investasi Triwulan 1 Tahun 2022 yang sebesar Rp2, 1 triliun. Realisasi ini dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA), untuk PMDN Rp3, 260 triliun atau naik 194 persen dan PMA Rp1, 242 triliun atau naik 20 persen.
Adapun realisasi investasi Semester 1 Tahun 2022 sebesar Rp6, 646 triliun atau 74 persen dari target RPJMD sebesar Rp9 triliun. Angka ini dari PMDN Rp4, 370 triliun dan PMA Rp2, 276 triliun.
Berdasarkan sektor, untuk pertambangan Rp1, 391 triliun (21 persen); industri logam dasar Rp1, 275 triliun (19 persen); hotel dan restoran Rp1, 094 triliun (14 persen); perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp865 miliar (13 persen) dan konstruksi Rp465 miliar (7 persen). Sedangkan serapan tenaga kerja dengan total 4.626 orang.
Realisasi investasi 5 (lima) besar dari negara Kanada Rp1, 234 triliun (54 persen), Tiongkok Rp621 miliar (27 persen) dan Malaysia Rp170 miiar (8 persen), Australia Rp114 miliar dan Singapura Rp58 miliar (3 persen).
Sedangkan 5 (lima) besar kabupaten/kota dengan investasi terbesar Kota Makassar Rp2, 437 triliun (37 persen), Luwu Timur Rp1, 422 triliun (21 persen) Luwu Rp776 miliar (12 persen), Bantaeng Rp620 miliar (9 persen) dan Maros Rp327 miliar (6 persen).
"Atas pertumbuhan positif ini, mengucapkan terima kasih dukungan BUMN, dinas provinsi dan pemerintah daerah dan perusahaan-perusahaan dalam mewujudkan hal ini" sebutnya Andi Sudirman.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulsel, Sulkaf S Latief, ia menyebutkan peranan perusahaan sangat penting, karena data ini juga didukung dari kewajiban mereka melaporkan merealisasikan investasinya di Pemerintah Pusat.
"Itu dimasukkan ke dalam sistem yang verifikasi langsung adalah pusat, kemudian baru ke kami. Jika melihat ini, investasi di Sulsel tetap tumbuh di 2022 ini, kalau kita lihat termasuk yang baik di triwulan 2 ini adalah sektor perhotelan, " jelas Sulkaf.(**)