JAKARTA - Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021 di Jakarta dengan tema "Bangkit dan Optimis : Sinergi dan Inovasi Untuk Pemulihan Ekonomi". Dilansir dari Humas Komimfo-SP Pemprov Sulsel , Rabu (23/11/2021).
Presiden RI, Joko Widodo membuka langsung acara ini yang dihadiri jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, juga perwakilan negara-negara sahabat, Kepala Daerah dan kalangan pengusaha. Usai Pertemuan Tahunan BI itu ditutup, tampak Jokowi berjalan keluar lokasi sambil menyapa beberapa tetamu. Salah satunya, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Tampak kedekatan keduanya sempat berbincang sebelum Jokowi meninggalkan lokasi acara.
Pada kesempatan itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengupas tuntas prospek perekonomian dan arah kebijakan BI pada tahun 2022.
Dalam kegiatan ini, Bank Indonesia (BI) memberikan penghargaan Bank Indonesia Award tahun 2021 kepada 57 stakeholders individu/kelompok sebagai apresiasi dalam dukungan pelaksanaan tugas BI.
BI memilih 5 Pemerintah Provinsi yang mendapatkan award Pemerintah Provinsi dengan Implementasi QRIS Terbaik. Salah satunya Sulsel. Serta empat Pemerintah Provinsi lainnya yakni Sumatera Utara, Jawa Barat, Bali, dan kalimantan Timur.
BI menungkapkan, digitalisasi sistem pembayaran terus diperluas untuk mengakselerasi ekonomi dan keuangan digital nasional, antara lain melalui penguatan konsolidasi industri, pengembangan infrastruktur sistem pembayaran yang modern (QRIS, SNAP, BI FAST).
"Alhamdulillah, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan meraih penghargaan atas Implementasi QRIS terbaik untuk Wilayah Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua), " kata Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Adapun Merchant QRIS usaha mikro dan kecil terbaik wilayah Indonesia tengah, adalah Toko Rohani yang berasal dari Kabupaten Takalar.
Di era digitalisasi, khususnya pada masa pandemi, perilaku masyarakat khususnya di Sulawesi Selatan mengalami adaptasi terutama pada sektor keuangan. Layanan digital sudah masuk hampir ke semua lini kehidupan yang bertujuan untuk mempermudah transaksi keuangan dalam satu genggaman melalui smartphone.
Sejak diluncurkan QRIS sebagai salah satu kanal pembayaran non-tunai pada tanggal 17 Agustus 2019 dan kewajiban penggunaan QRIS pada tanggal 1 Desember 2020 oleh Bank Indonesia, masyarakat di Sulawesi Selatan mulai beradaptasi dengan QRIS. Hal ini terlihat dari jumlah Merchant QRIS di Sulawesi Selatan pada akhir Desember 2019 hanya sebesar 33.704 merchants, per tanggal 12 November 2021 sudah mencapai sebesar 469.569 merchants (179% yoy atau 14, 83% mtm).
Pertumbuhan QRIS di Sulawesi Selatan melebihi pertumbuhan QRIS secara nasional (144% yoy atau 9, 57% mtm). Pencapaian jumlah merchant QRIS tersebut membawa Provinsi Sulawesi Selatan berada pada urutan ketujuh secara nasional.
Capaian ini tentunya atas dukungan dan pendampingan, salah satunya dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel. "Pencapaian QRIS di Sulawesi Selatan sebagai perluasan kanal pembayaran untuk masyarakat tidak terlepas dari kerjasama semua pihak, " ungkap Andi Sudirman.(***)